Mengapa Memahami Tajwid Itu Lebih Penting dalam Tilawah?

Pentingnya tajwid dalam menjaga kemurnian bacaan Al-Qur’an.

Tajwid adalah aturan membaca Al-Qur’an sebagaimana diturunkan kepada Rasulullah ﷺ. Memahami dan mengamalkan tajwid lebih penting dalam tilawah karena tanpa tajwid, bacaan bisa salah arti, kehilangan kekhusyukan, bahkan menyimpang dari sunnah.

1. Menjaga Kemurnian Kalamullah

Al-Qur’an diturunkan dengan bacaan yang tawqīfī (langsung diajarkan Rasulullah ﷺ melalui Jibril). Membaca tanpa tajwid dapat merubah makna. Misalnya, salah dalam panjang pendek (mad) atau tebal-tipis huruf bisa mengubah arti kata.

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا (المزمل: ٤)
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan dan tartil.”

2. Bagian dari Adab terhadap Kalam Allah

Tajwid bukan sekadar teknis, tapi bentuk ta’dhīm (pengagungan) terhadap firman Allah. Dengan tajwid, bacaan lebih indah, teratur, dan penuh penghormatan.

3. Meningkatkan Kekhusyukan Tilawah

Tilawah yang benar lebih menyentuh hati. Ibnu Mas’ud ra. berkata: “Janganlah kamu melagukan Al-Qur’an seperti syair, dan jangan membacanya cepat seperti menabur kurma. Berhentilah pada ayat-ayat yang menggetarkan hati.”

4. Menghindarkan dari Dosa Kesalahan Bacaan

Para ulama sepakat: membaca Al-Qur’an dengan tajwid hukumnya wajib ‘ain. Kesalahan bacaan yang mengubah makna termasuk dosa besar.

5. Meneladani Sunnah Tilawah Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ membaca dengan tartil, jelas makhraj, dan sempurna panjang pendek huruf. Beliau bersabda:

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري)
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Kesimpulan

Memahami tajwid dalam tilawah sangat penting karena:

• Menjaga kemurnian kalam Allah.
• Bagian dari adab terhadap Al-Qur’an.
• Membawa kekhusyukan dalam hati.
• Menghindarkan dari kesalahan fatal.
• Mewarisi sunnah Rasulullah ﷺ.

Dengan tajwid, tilawah menjadi ibadah yang benar, khusyuk, dan penuh berkah. Inilah sebabnya tajwid lebih penting dari sekadar melafalkan huruf semata.